Merek China Dinilai Negatif, Wuling Tidak Peduli Dan Tetap Pede

14/10/2017 | Mobilmo.com

Hadirnya merek Wuling ke Indonesia makin memperbanyak jajaran merek China yang berkompetisi di industri otomotif tanah air. Namun seperti sudah-sudah, eksistensi merek China hampir selalu bersifat sementara atau hanya numpang lewat. Apakah hal ini juga akan terjadi pada Wuling?

Banyak pihak mengungkapkan anggapan negatif soal merek Wuling. Bahkan komentar kurang yakin sudah terekspos di media sosial dari sejak merek ini datang ke Indonesia. Menghadapi kondisi ini, Wuling tidak peduli. Produsen mobil yang sudah bekerja sama dengan General Motors ini tetap percaya diri dan tetap optimis. Anggapan yang beredar di masyarakat justru menjadi pemicu semangat untuk tetap mempersembahkan yang terbaik serta berkomitmen jangka panjang di dalam negeri. Wuling tak ingin seperti merek China lain yang sudah beredar di masa lalu, datang dan pergi silih berganti. Keseriusannya dibuktikan dengan investasi yang digelontorkan pihak Wuling di Indonesia sejak dua tahun lalu, meliputi pembangunan sentra produksi, membangun jaringan pemasok spare part, memperbanyak

“Teman-teman bisa lihat dari apa yang kami lakukan di sini sejak dua tahun lalu. Semua yang kami persiapkan untuk jangka panjang, seperti soal investasi yang kami gelontorkan di Indonesia, produksi, membangun jaringan pemasok suku cadang, penjualan dan purnajual. Itu semua memperlihatkan kami ada di sini untuk serius,” tutur Jiaxian Ding selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors kepada media, Kamis 12 Oktober 2017. Ketika ditanyakan apakah yang dilakukan Wuling selama ini bisa mengubah anggapan negatif banyak pihak soal merek China, Jiaxian menjawab diplomatis. “Apa yang bisa kami lakukan, yaitu memperlihatkan rekam jejak kami dan melakukan yang terbaik,” jawab Jiaxian.

Soal strategi ke depan dalam menanamkan kepercayaan konsumen, Wuling tidak ingin terlalu njlimet. Yang penting konsisten dan komitmen berjalan sesuai rencana awal. “Itu cuma soal teknis, tak ada strategi yang berbeda, jika kami terus melakukan apa yang sudah kami lakukan sekarang secara konstan, itu sudah menjadi strategi tersendiri,” sambung Jiaxian.