BMW i8 - Samakah Dengan Mobil Biasa?

Meskipun kondisi perindustrian otomotif internasional dirasa kurang begitu baik, namun bukanlah suatu hambatan bagi mobil-mobil mewah untuk masuk ke pasar Indonesia. Sebut saja, setelah Tesla Model S yang menyapa tanah air kini giliran sportcar hibrida BMW I-Series siap membidik para konsumen berkantong tebal.

Adalah mobil mewah BMW i8 yang telah lama mencetak sejarah sebagai satu-satunya sportcar pertama yang mengaspal di Indonesia. Prestige Motocars, selaku perusahaan importer umum mobil mewah menjelaskan, BMW i8 sebenarnya mulai masuk pada bulan Mei yang lalu, tapi karena ada beberapa kendala mobil ganteng asal Jerman ini baru bisa menyapa Indonesia pada bulan Juni.

Sebagai mobil hibrida yang merangkul mesin bensin serta motor listrik, apakah ada perlakuan khusus saat mengendarai i8?

Seperti yang dilansir di laman Liputan6, "Pengoperasian BMW i8 pada dasarnya sama dengan mobil konvensional, perbedaan radikal hanya terjadi di desain eksterior tapi dalam pengoperasiannya sama (dengan mobil pada umumnya)," kata Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Motorcars.

Adapun untuk tingkat kenyamanan dalam mengendarai i8, Rudy juga menjelaskan bahwa mobil BMW i8 tergolong sangat nyaman bahkan memiliki sensasi layaknya berkendara mobil sedan empat pintu. "Fitur entertainment dilengkapi speaker Harman Kardon, keyless, collision warning, dan eDrive," imbuhnya. Menyinggung soal performa yang dimiliki oleh BMW i8, Rudy juga menambahkan, pengoperasian menggunakan dua sumber tenaga. Untuk Front Wheel Drive tenaganya berasal dari motor listrik sedangkan Rear Wheel Drive mengandalkan sokongan dari mesin bensin.

BMW i8 hadir dengan mengusung konsep untuk debut perdananya dalam bentuk BMW Concept Vision Efficient Dynamic. Sportcar yang menggendong mesin hibrida ini dipersenjatai dengan baterai Lithium-ion 7,1 kWh serta mesin tiga silinder segaris 1,5 liter turbocharged.

Dengan memiliki beragam fitur serta keunggulan yang dibawanya BMW i8 sanggup berakselerasi 0-100 km/jam dalam 4,4 detik sebelum menembus kecepatan maksimum 250 km/jam.