Pasar mobil Indonesia memang sedang terkonsentrasi pada model-model baru pasca pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Terutama diluncurkannya Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero S, yang merambah segmen mobil keluarga tujuh penumpang Low MPV.
Tapi jangan salah, meski demikian bukan berarti model lain sepi peminat. Seperti yang terjadi pada model LCGC atau mobil murah lingkungan dengan harga terjangkau. Meski tak terdengar dalam hingar bingar kompetisi, mobil – mobil LCGC masih cukup menggiurkan di pasaran. Angka jual masing-masing model masih memberikan kontribusi cukup besar bagi para produsennya.
Jika dilihat dari data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil LCGC dari lima Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) menembus angka 162.141 unit selama tahun 2017 sampai bulan Agustus.
Penjualan teratas masih ditempati Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Toyota Calya berhasil mencatatkan penjualan pada bulan Agustus 2017 sebanyak 5.992 unit. Meningkat dari bulan Juli yang terjual sebanyak 5.572 unit. Secara total Toyota Calya sudah terjual sebanyak 52.159 unit selama 8 bulan pertama tahun 2017.
Daihatsu Sigra menguntit di belakangnya dengan membukukan penjualan sebanyak 5.473 pada bulan Agustus, dan memperoleh total penjualan sebanyak 28.293 unit dari awal tahun 2017 hingga bulan Agustus.
Posisi ketiga diraih Honda Brio Satya. Dari Januari hingga Agustus 2017, Brio Satya suskes terjual sebanyak 26.709 unit. Penjualan bulan Agustus mencapai 3.279 unit, lebih rendah dari bulan Juli yang terjual hingga 4.143 unit.
Menempati posisi keempat dan kelima secara berurutan, ada duet Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Toyota Agya berkontribusi terhadap penjualan sebanyak 3.303 unit pada bulan Agustus. Dengan tambahan angka ini, Toyota Agya sudah terjual sebanyak 22.946 unit selama Januari hingga Agustus 2017
Sedangkan saudaranya, Daihatsu Ayla terjual sebanyak 1.231 unit di bulan Agustus, dan meraih total penjualan sebanyak 21.382 unit dari awal tahun 2017 hingga bulan Agustus.
Dua posisi terakhir ditempati LCGC Datsun Go dan Go+ serta Suzuki Karimun Wagon. Datsun Go dan Go+ berada di posisi enam. Terjual sebanyak 1.140 unit di bulan Agustus, dan secara total telah laku sebanyak 6.920 unit selama tahun 2017.
Sedangkan Suzuki Karimun Wagon R berada pada posisi juru kunci penjualan segmen LCGC karena hanya mampu menjual sebanyak 222 unit saja di bulan Agustus. Secara keseluruhan dari bulan Januari sampai Agustus 2017, Suzuki hanya memperoleh kontribusi sebanyak 3.732 unit dari penjualan Karimun Wagon R.
Avanza-nya. Meski pendatang baru bermunculan, keduanya masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.
Tidak dipungkiri, selain faktor merek dari segi kemudahan pelayanan serta ketersediaan suku cadang menjadi salah satu hal yang sangat dipertimbang konsumen saat membeli mobil. Toyota memiliki dealer serta bengkel resmi terbanyak di Indonesia. Hal ini memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi pembelian, perawatan kendaraan dan pencarian suku cadang.
Selain itu, bengkel umum pun juga banyak yang sudah bisa menangani servis ringan kendaraan Toyota sehingga tidak semua keluhan yang sifatnya ringan harus di bawa ke bengkel resmi.
Satu hal lagi yang juga jadi bahan pertimbangan adalah harga jual kembali atau second Toyota yang tidak terlalu anjlok di pasaran. Sebab tidak selamanya konsumen selalu pakem pada satu merek kendaraan dan ingin berganti. Karena hal ini, faktor jual kembali menjadi pertimbangan saat beli mobil baru.
Masih ada waktu empat bulan hingga akhir tahun 2017. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk dalam kompetisi penjualan kendaraan. Kita lihat apakah Toyota masih akan tetap kokoh di peringkat atas, atau kompetitor akan menggusurnya dari puncak market leader.