Di India, Konsumen Ignis Kebanyakan Orang Kaya

12/02/2018 | Mobilmo.com

Maruti Suzuki menjadi sumber impor terbesar Suzuki Indonesia selama ini. Model-model seperti Baleno, Ertiga Diesel, dan SX-4 S-Cross semua didatangkan dari pabrik Suzuki di India. Termasuk juga Ignis, jagoan Suzuki Indonesia di segmen city car juga didatangkan dari sana dalam wujud utuh atau Completely Built Up (CBU).

Suzuki Ignis, city car crossover yang diproduksi di India

Pertanyaannya, lalu apa perbedaan antara Ignis di Indonesia dan Ignis di India? Meski sama-sama Ignis-nya, ada perbedaan antara Ignis di Indonesia dan Ignis di India. Di India, Ignis masuk golongan mobil premium. Pemasarannya dilakukan secara premium di dealer Nexa. Nexa adalah salah satu jaringan dealer Maruti Suzuki India untuk mobil-mobil penumpang berkelas dengan layanan bak hotel bintang lima. Mobil Suzuki yang masuk dalam kategori ini adalah Baleno, Cias, S-Cross dan Ignis. Nexa tidak menjual selain empat merek di atas.

Ignis dipasarkan di dealer premium Maruti Suzuki Nexa

Sedangkan untuk model-model Suzuki mainstream yang lain seperti Ertiga, Swift, Drize, Vitara Brezaa, Alto K10, Wagon R, Alto 800 dan Celerio dijual di dealer terpisah yang memiliki kasta di bawah Nexa, yaitu Arena. Secara keseluruhan di wilayah India, Maruti Suzuki telah memiliki dealer premium Nexa sebanyak 300 dealer dan sekitar 3.000 dealer Maruti Suzuki lain yang sedang disetting ulang menjadi dealer Arena. Ada yang menarik dari pengelompokan produk-produk Maruti Suzuki di India tersebut. Secara harga Ignis lebih murah dari Vitara Brezza. Tapi justru Ignis yang dimasukkan sebagai premium car yang dijual di Nexa, sedangkan Brezza dipasarkan di dealer Arena.

Brezza dipasarkan di dealer Maruti Suzuki Arena

Bagi orang Indonesia, perlakuan ini bisa dibilang aneh bahkan mungkin tidak adil. Tapi tidak dengan India. Puneet Dhawan, selaku Deputy General Manager and Head Corporate Communications Maruti Suzuki India Limited mengaku kalau apa yang dilakukan semuanya secara sengaja. Puneet menjelaskan dua alasan mengapa keduanya dipisah di tempat yang berbeda secara terbalik. “Jika Anda punya dua anak, Anda mau memberi makan keduanya. Jadi Maruti Suzuki punya keduanya dan harus memberi makan. Itu alasan logisnya. Nah untuk alasan bisnis Brezza dipandang sebagai produk massal. Karena kami punya jaringan Arena yang besar, kami memilih Brezza lebih cocok ke profil konsumen Arena. Ignis adalah mobil tambahan, konsumen itu cocok dengan Nexa,” tutur Puneet kepada awak media Indonesia di sela-sela acara pameran otomotif Delhi Auto Expo, Rabu (7/2/2018). Strategi Maruti Suzuki ini bisa dikatakan berhasil. Dengan penggolongan yang berbeda, penjualan Brezza dan Ignis di India sukses membuat Maruti Suzki tersenyum bahagia.
Baca :