Hati-hati, Jangan Salah Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan Deras

07/02/2018 | Mobilmo.com

Salah satu kelengkapan yang ada pada kendaraan roda empat atau mobil adalah lampu hazard. Fungsi utamanya sebagai lampu darurat. Saat fitur ini diaktifkan dengan menekan tombol segitiga warna merah pada dashboard, secara otomatis lampu sein kiri dan kanan akan menyala berkedip secara bersamaan. Ini cukup menjadi penanda atau memberitahu pengemudi kendaraan lain kalau pemilik mobil sedang mengalami hal darurat seperti mogok, mengganti ban dan ada kecelakaan dan minta supaya kendaraan lain berhati-hati. Pada kenyataannya, banyak pengendara yang belum tanggap dengan fungsi lampu hazard ini.

Tombol Lampu Hazard

Mereka menyalakan lampu hazard di waktu-waktu yang sebenarnya kurang tepat, seperti saat akan melintas lurus di persimpangan atau menyalakannya di saat sedang hujan deras. Seperti pada musim hujan sekarang ini, sering kali ditemui pengendara yang melakukan hal tersebut. Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, maksud pengemudi menyalakan lampu hazard bisa dikatakan baik dan mulia. Akan tetapi, cara iniĀ  justru berpotensi mendatangkan bahaya lain. Pengendara yang berada di belakang bisa kehilangan fokus dan konsentrasi akibat efek sinar lampu hazard yang berkedip "Jarak pandang minim saat hujan deras. Jika sampai ada yang menyalakan hazard, tentu ini bisa membuat pandangan menjadi silau hingga hilang konsentrasi," tutur Jusri kepada media, Senin (5/2/2018) lalu. Untuk memberi tanda pengendara lain supaya berhati-hati, pengemudi cukup menyalakan lampu utama atau lampu senja saja. Lampu utama selain membantu pandangan pengemudi ke arah depan, sinarnya juga tidak terlalu mengganggu pengendara lain.

Banyak pengemudi menyalakan lampu hazard di saat hujan

"Karena saat lampu depan menyala, otomatis lampu belakang ikut menyala yang bisa digunakan sebagai tanda kendaraan di depan atau belakang," tambah Jusri. Jadi, tidak perlu menyalakan lampu hazard hanya karena ada hujan yang lebat. Selain itu, pengemudi juga harus mengurangi kecepatan kendaraannya saat hujan serta menjaga jarak aman dengan kendaraan lain di depannya. Jalan yang licin karena basah air hujan membuat ban kehilangan daya cengkeram maksimal. Risikonya, kendaraan bisa selip dan tergelincir manakala terjadi pengereman agak dalam. Sedangkan jarak aman diperlukan agar lebih mudah mengantisipasi segala kemungkinan akibat pengereman mendadak kendaraan yang di depan.

Menyalakan lampu hazard saat hujan bukan cara yang baik

Baca :