Berkah LCGC, Penjualan Mobil Dalam Negeri Capai 1 Juta Unit Tiap Tahun

07/03/2018 | Mobilmo.com

Peraturan Kementerian Perindustrian No. 33 tahun 2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau membawa berkah. Tanpa harus menunggu lama produsen otomotif dalam negeri langsung menunjukkan responnya. Mulai tahun itu muncul produk mobil murah yang dikenal dengan sebutan low cost green car (LCGC) dan menjadi segmen baru. Di tahun pertamanya hadir di Indonesia, segmen LCGC hanya diisi empat model yaitu si kembar Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya dan Suzuki Wagon R.

LCGC pertama kali hanya empat model

Segmen ini menjadi sangat penting bagi industri otomotif dalam negeri mengingat pertumbuhannya dari tahun ke tahun semakin pesat. Tahun pertamanya, yaitu 2013 keempat model itu sukses mencatatkan penjualan sebesar 51.180 unit. Tahun 2014 naik tajam menjadi 172.120 unit. Selain keempat model di atas yang mampu mendongkrak penjualannya masing-masing, angka penjualan LCGC juga ditopang dengan kemunculan merek baru Datsun GO dan Datsun Go+. Baca : Meski Menjadi Varian Termahal, Harga Datsun GO+ Panca T-Style Masih Tergolong Murah Tahun 2015, jumlah penjualan enam model LCGC sedikit menurun diangka 165.434 unit. Namun, ini tak berlangsung lama. Tahun 2016, segmen LCGC kembali mendapat respon positif dari masyarakat bahkan volumenya lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Total mobil murah LCGC yang dibeli konsumen mencapai 235.180 unit. Perolehan besar ini tak lepas dari peran duet Toyota - Daihatsu yang meluncurkan model kembar Calya - Sigra.

Duet Calya - Sigra jadi penopang penjualan LCGC nasional tahun 2016

LCGC merayakan ulang tahunnya yang kelima di tahun 2017 dengan catatan penjualan cukup bagus sebanyak 234.554 unit. Lebih rendah dari penjualan tahun 2016 dengan selisih kurang dari 650 unit. Melihat pergerakan pasar LCGC tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya, Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen pemegang merek Honda di Indonesia yang juga menaungi model LCGC Brio Satya berkomentar. “Karena LCGC kan tidak naik tahun lalu, pasarnya tidak naik setelah setiap tahun naik, stagnan di situ,” tutur Jonfis Fandy selaku Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM, Kamis (1/3/2018) lalu. Baca juga : Brio Jadi Penyumbang Tertinggi Penjualan Mobil Honda Januari 2018

Honda Brio Satya Raih Best of The Best LCGC 2015

Tidak dipungkiri, segmen LCGC adalah berkah. Dia jadi penyelamat pasar otomotif Indonesia sehingga tetap bisa jualan di atas 1 juta unit per tahun dimulai sejak hadirnya LCGC tahun 2013. Jonfis menambahkan kalau memang pemerintah kepingin menjaga momentum penjualan tetap tinggi, segmen baru yang diciptakan harus memiliki harga terjangkau oleh masyarakat umum. “Hal yang realistis, masih harga terjangkau kalau Anda mau incar volume harus harga terjangkau,” kata Jonfis.