Ancaman Wuling Confero S Bisa Lebih Besar Ketimbang Mitsubishi Xpander

30/08/2017 | Mobilmo.com

Sejak diluncurkan pada publik di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10 Agustus 2017 lalu, Mitsubishi Xpander langsung menjadi pusat perhatian dan buah bibir. Semakin fenomenal dengan atensi yang masuk berupa Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Hanya dalam waktu 14 hari, Xpander terjual lebih dari 11.000 unit. Meski demikian, ancaman besar terhadap pasar mobil bekas bukan dari Low MPV tiga berlian ini. Wuling Motors dengan Confero S-nya justru lebih berpotensi menggoyang pasaran mobil bekas untuk segmen mobil keluarga 7 penumpang. Bahkan juga bisa mengancam pasar mobil-mobil kecil kelas LCGC macam Agya dan Ayla. Paling tidak itu yang disampaikan oleh Herjanto Kosasih, pengamat pasar mobil bekas yang juga Manager Senior WTC Mangga Dua. Menurutnya Low MPV asal negeri Tirai Bambu ini akan menjadi ancaman yang cukup berbahaya bila sudah masuk pasar mobil bekas dibanding dengan Mitsubishi Xpander.

"Wuling ibarat Calya-Sigra dulu, harga murah tapi muat banyak. Bayangkan, barunya sekarang sekitar Rp 165 juta, kalau sampai masuk pasar mobil bekas anggap lah sekitar Rp 120 jutaan, untuk tahun yang masih baru pasti merusak pasaran Xenia, Avanza, Mobilio, Ertiga, belum lagi Calya dan Sigra. Kalau bicara dari dampak, lebih menggangu Wuling dibanding Xpander," kata Herjanto kepada salah satu media online, Sabtu (26/8/2017) lalu. Bukan hanya soal harga yang jadi ancaman Wuling Confero, dari sisi material pun juga patut diperhitungkan. Sebab material yang digunakan Wuling untuk mobil Confero S bukan material murahan alias berani bersaing dengan para kompetitor yang sudah beredar saat ini. Mungkin satu-satunya masalah adalah pada image. Banyak masyarakat masih sangat alergi terhadap produk-produk yang berbau China. Penilaian negatif sudah kadung melekat di hati publik bahwa produk China kurang berkualitas. Padahal hal itu tak sepenuhnya benar. Sangat banyak produk China beredar di pasaran yang berkualitas baik seperti elektronik, transportasi, gadget, perabotan dan yang lain.

"Kita tahu lah produk China itu punya cerita sendiri dulu, ini yang jadi pekerjaan rumah bagi Wuling gimana untuk memperbaikinya. Buat orang yang paham mobil, dari sisi produk Wuling itu sih oke, tapi balik lagi kan pasti ada pertimbanganya tersendiri dari konsumen," ucap Herjanto. Pedagang mobil bekas lain yang mangkal di wilayah MGK Kemayoran, Teddy mengutarakan hal serupa. Soal harga baru, Wuling Confero S bolehlah kompetitif. Seperti diketahui Low MPV yang diluncurkan PT. SAIG General Motor Wuling (SGMW) Indonesia atau Wuling Motor Indonesia di ajang GIIAS 2017 ini dijual dengan harga termurah Rp 128,8 juta rupiah dan termahal hanya Rp 162,9 juta OTR Jakarta. Dengan harga yang sangat tidak setara dengan umumnya mobil keluarga 7 penumpang yang lain, ancaman Wuling Confero bisa mengincar segmen apa saja untuk kelas menengah ke bawah. Mulai dari Low MPV macam Avanza, Xenia, Mobilio, dan

Namun soal kualitas dan merek bisa menjadi satu ganjalan. Citra buruk terhadap layanan dan produk-produk China belum sepenuhnya lepas dari benak msyarakat, meski realitanya tidak seratus persen tepat. "Sebenarnya dampak Wuling bukan hanya untuk sekelasnya, tapi juga bakal nyerang ke mobil murah seperti Agya, Ayla, bahkan mobil kecil. Tapi yah, kita belum tau gimana saat nanti Wuling sudah dipakai, ada keluhan atau tidak baik dari produk atau layanan. Untuk seukuran mobil bekas, meski mengancam tapi dari status merek bisa jadi kendala," tutur Teddy.